SALAM DAMAI SELALU PARA PEJUANG INSOMNIA

Kamis, 08 Mei 2014

Penyakit Menular Seksual



Infeksi penyakit menular seksual (PMS) ditularkan melalui hubungan seksual atau kontak kelamin. Gejala PMS yang umumnya muncul antara lain: keputihan (lekore) abnormal, gatal atau lesi, benjolan di lipat paha, ruam kulit dan nyeri saat berkemih (disuria). Hanya dokter dan profesional medis yang dapat memastikan adanya PMS dan memberikan terapi. Pasangan dari penderita PMS juga harus diterapi saat setelah diagnosis PMS ditegakkan.
Macam-macam PMS:
1.       Klamidia: Infeksi bakteri klamidia ditularkan melalui hubungan seksual oral, anal atau vaginal. Pada wanita, infeksi klamidia dapat menyebabkan inflamasi serviks, penyakit radang panggul dan infertilitas. Pada pria dsapat menyebabkan inflamasi uretra dan epididimis.
2.       Gonore: Gonore disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoea dan menyebar melalui hubungan seksual per vaginal, oral dan anal. Penyakit ini sering terjadi pada orang yang melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan. Walaupun mudah diobati, tetapi infeksi ini tidak menyebabkan kekebalan dan penderita dapat terinfeksi kembali. Pada laki-laki, infeksi ini memberikan gejala berupa keluarnya cairan purulen dari penis disertai rasa nyeri dan panas terbakar saat berkemih, gatal pada anus dan kadang-kadang timbul nyeri saat buang air besar  disertai keluarnya feses berdarah. Pada wanita infeksi ini menimbulkan gejala perdarahan pada saat senggama, nyeri dan rasa panas terbakar saat berkemih, keputihan, kram dan nyeri perdarahan per vaginam dan demam. Pada bayi yang tertular gonore dari ibu melalui jalan lahir, ia akan mengalami gejala yaitu keluarnya sekret purulen kekuningan dari mata selama beberapa hari setelah lahir. Bila tidak diterapi, gonore dapat menyebabkan komplikasi serius.
3.       Herpes genetalis: Infeksi yang sangat menular ini menimbulkan tanda dan gejala berupa lesi berukuran kecil dan nyeri pada area genetalia. Herpes genetalis ditularkan melaui hubungan seksual dan virus masuk dalam tubuh melalui kulit yang terbuka. Penyebabnya adalah virus herpes simpleks ( tipe2). Gejala berlangsung selama tiga atau empat minggu, meliputi rasa kesemutan atau nyeri ringan sekitar genital, gatal, vesikel pada area genital, anus, bokong atau paha, rasa panas terbakar pada saat vesikel  terkena aliran urin selagi berkemih dan adakalanya pembesaran kelenjar limfe pada lipat paha. Walau gejala telah hilang, namun virus akan menetap dalam tubuh dan dapat kambuh kembali saat daya tahan tubuh melemah.
4.       Sifilis: Sifilis merupakan infeksi penyakit kelamin yang sangat menular, disebabkan oleh bakteri spirochaeta. Infeksi ini ditularkan melalui hubungan seksual per vaginal, anal dan oral. Pada stadium pertama, infeksi ini dapat menyebabkan lesi pada genital dan rektum, mulut, tenggorokan tau jari tangan dan dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu 10 hari hingga 1 bulan setelah terpapar. Walaupun sifilis menimbulkan pembengkakan pada kelenjar limfe dan lesi, tetapi tidak disertai nyeri sehingga seringkali tidak disadari oleh penderita. Jika tidak diterapi, sifilis dapat berkembang  menjadi stadium 2 dan 3. Pada stadium 3, muncul gejala-gejala yang paling berat, meliputi ruam kulit di sekujur tubuh yang dapat menetap atau hilang timbul, pembengkakan kelenjar limfe di seluruh tubuh, lesi pada mulut dan tenggorokan, sakit kepala, nyeri tulang, demam, kehilangan nafsu makan, rambut rontok, pembengkakan kelenjar limfe dan tidak disertai nyeri pada ketiak, selangkangan dan leher serta meningitis. Pada stadium ini, sifilis dapat mengalami komplikasi serius, yaitu paralisis (kelumpuhan), gangguan jantung dan gangguan mental dan dapat menyebabkan kematian.
5.       Trikomoniasis: Infeksi ini disebabkan oleh parasit protozoa bersel tunggal Trichomonas vaginalis yang ditularkan melalui koitus pervaginal atau dari vulva ke vulva. Trikomoniasis sering terjadi di vagina (pada wanita) atau uretra (pada pria). Kadang-kadang trikomoniasis tidak menimbulkan gejala, namun jika timbul gejala biasanya muncul dalam waktu 20 hari sesudah individu terpapar oleh Trichomonas vaginalis. Pada wanita gejala berupa lekore dengan sekret vagina berwarna hijau kekuningan , vagina berbau, iritasi dan gatal serta nyeri pada abdomen bagian bawah. Pada pria, gejala jarang timbul, biasanya keluar sekret pada penis dan disertai rasa sangat nyeri pada saat berkemih atau kesulitan berkemih.
Pencegahan
Mencegah PMS lebih mudah daripada mengobatinya. Resiko terkena PMS hanya dapat di cegah dengan abstinensia (tidak melakukan hubungan seksual) atau melakukan hubungan seksual hanya dengan satu pasangan dan yang tidak terinfeksi.

Diringkas dari buku MIMS BIDAN, Hal 79 - 80

Tidak ada komentar:

Posting Komentar